Buku MA Lima: Dakwah Kontemporer mengupas tentang perilaku Molimo (Ma Lima) yang menyebabkan masyarakat tidak berakhlak mulai dari ranah keluarga hingga publik. Buku ini menjelaskan berbagai aspek dari perilaku tersebut dan bagaimana dakwah dapat mengatasi patologi sosial ini dengan pendekatan yang sesuai di era kontemporer.
Buku ini menyajikan tentang Ontologi dan wilayah kajian dakwah, Epistemologi dakwah, Sekitar fikih dakwah, Pendakwah, Penerima dakwah, Materi Dakwah, Metode dakwah dan masih banyak lagi yang dapat Anda temui di buku ini.
Buku ini membahas kajian awal bagaimana penelitian telah terkembang ke ‘riset’, yang mengungkapkan makna-makna dan fungsi baru. Adanya jalinan multidisiplin ilmu, interdisiplin ilmu, dan transdisiplin ilmu melahirkan tema-tema baru seperti Pola Komunikasi Dakwah untuk Menangkal Radikalisme, Riset tentang Strategi Retorika Dakwah pada Kelompok Pengajian Perspektif Biologi Komunikasi, dan Ris…
Sebagai sebuah proses komunikasi, kegiatan dakwah dapat menggunakan pelbagai media, dan pers atau jurnalistik adalah sebuah kebutuhan yang tak terelakkan pada zaman modern sekarang ini. Pada zaman modern sekarang ini juga tuntutan akan sebuah manajemen adalah sebuah keniscayaan. Buku ini memberikan jawaban atas kelangkaan acuan pada manajamen pers dakwah yang dibutuhkan oleh banyak pihak, terut…
Adanya kewajiban untuk ber-amar ma’ruf nahi munkar bagi umat Islam mengharuskan kita untuk terus menjaga eksistensi dakwah dari zaman ke zaman. Kemajuan teknologi yang semakin berkembang membuat media dalam berkomunikasi pun bermacam-macam. Hal ini hendaknya bisa dimanfaatkan oleh umat Islam, khususnya para aktivis dakwah. Penggunaan media sebagai sarana untuk berdakwah sangatlah penting, aga…
Kitab ini berisikan tentang hadits-hadits pilihan tentang 6 sifat berdakwah kepada Allah: Perkataan yang baik, Doa, Ilmu dan dzikir, Menghormati umat muslim, Ketulusan, Berdakwah dan Menyampaikan pesan.
Buku ini menyajikan berbagai resep dakwah, utamanya menyangkut prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah dakwah sebagai acuan bagi para dai dalam bertindak, sekaligus koreksi atas banyaknya fenomena penyimpangan di jalan dakwah.