Text
Sengsara membawa rahmat
Hasnah memang menantikan pernikahan ini. Pernikahan Mubarrok, pernikahan massalyang diselenggarakan Pesantren Hidayatullah. Pasangan pengantin tidak saling mengenal. Mereka dipertemukan di saat akad nikah. Sebelum akad nikah, calon pengantin putri diungsikan ke Karang Bugis. Hasnah dan teman-temannya merasa senang dan bahagia. Mereka seperti sahabat yang tidak mau pisah. Setelah sampai saat penandatanganan pernyataan, mereka merasa degdegan. Hati mereka berdebar seperti mau copot. Semua penasaran, menanti, siapa calon suaminya nanti. Cerita ini adalah kisah nyata tentang seorang anak yang hidupnya penuh kesulitan karena kemiskinan. Sejak kecil dia tak pernah merasakan kehangatan dan kasih sayang orang tua. Bapaknya tidak bertanggung jawab dan menelantarkannya. Dia terus berjuang agar menjadi orang yang berguna. Atas rahmat Allah SWT, dia bisa bergabung di Pondok Pesantren Hidayatullah. Kehangatan dan kasih sayang pun diperolehnya setelah menemukan jodohnya di Pesantren. Buku ini ditulis untuk mengenang sejarah seseorang yg telah berjuang melawan ganasnya kehidupan. Perjuangannya dalam mengabdikan diri mendidik generasi muda, mengelola pesantren, merawat anak yatim, menjadi guru, pembimbing. sekaligus berusaha menjad istri salihah. Semoga pembaca bisa mengambil hikmahnya.
Tidak tersedia versi lain